Teknologi yang Membelenggu

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sebagai keniscayaan atas anugerah ALLAH Swt. kepada manusia, yaitu akal pikiran. Dengan semakin tingginya tuntunan kebutuhan manusia, semakin maju pula teknologi berkembang. Atau sebaliknya, teknologi berkembang mendahului kebutuhan manusia, sehingga dapat menuntun manusia ke dalam gaya hidup yang baru. Jelaslah bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi faktor yang berkonstribusi terhadap pembangunan peradaban dan kebudayaan. Pola berpikir dan pola hidup manusia masa kini telah dituntun oleh teknologi.
Telepon selular sebagai hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kini tidak lagi menjadi barang mewah. Hanya dengan uang dua ratus ribuan kita sudah bisa memperoleh satu unit ponsel dengan layar berwarna dan nada dering polifonik. Kartu perdana pun sangat mudah didapatkan. Hanya dengan kisaran lima belas ribuan kita sudah bisa mendapatkannya. Bahkan kini kartu perdana yang telah teregistrasi atas nama orang lain (seringkali palsu) dijual dengan hanya tiga ribu rupiah. Karenanya tidak heran jika anak SD bisa punya lebih dari satu ponsel, biasanya satu GSM dan satu lagi CDMA.
Dulu MAN 1 pernah memperbolehkan membawa ponsel. Pihak sekolah sama sekali tidak mengatur masalah ponsel ini. Siswa bebas membawa ponsel tipe apapun secara bebas. Sejatinya kita bisa maklum bahwa ponsel itu memang dibutuhkan untuk berkomunikasi, terutama antara siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hingga sore hari kepada ortunya untuk minta jemputan. Namun dalam perkembangannya, seiring dengan munculnya berbagai kasus-kasus pelanggaran siswa, pihak sekolah memandang ponsel menjadi faktor penting yang memudahkan oknum siswa melakukan pelanggaran.
Lain kasus, karena tidak ada pembatasan sedikit pun, siswa jadi jor-joran pamer ponsel. Apalagi pada masa itu beragam ponsel multimedia mulai membanjiri pasar dengan harga terjangkau. Anda tahu, begitu bel pulang sekolah berbunyi, keluar dari kelas siswa buru-buru mengaktifkan ponsel, jepret sana-sini, transfer lagu atau gambar, atau lainnya. Pokoknya, sepulang sekolah jadi seperti ajang tukar-menukar mp3 dan gambar. Ortu pun sudah mulai mengeluh anaknya menuntut dibelikan ponsel dengan fitur yang lengkap agar bisa menyamai teman-temannya. Belum lagi insiden-insiden penyalahgunaan kamera ponsel sudah mulai bermunculan.
Tetapi karena banyak sekali penyalahgunaan ponsel di sekolah, kali kedua hanya ponsel yang tidak dilengkapi fitur multimedia (kamera, radio, media player, internet, bluetooth, infrared) yang boleh dibawa. Sekolah menganggap fungsi utama ponsel adalah alat komunikasi, karena itu asal bisa digunakan bertelepon dan mengirim pesan singkat (SMS), ya sudah cukup.
Meskipun dilarang membawa ponsel tidak dilengkapi fitur multimedia, masih saja banyak siswa yang melanggar peraturan dengan membawa ponsel tersebut sehingga akhirnya pihak sekolah sampai sekarang memutuskan untuk melarang sama sekali siswa membawa ponsel jenis apapun ke sekolah. Sedianya upaya ini adalah langkah teguran dan edukasi kepada siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam memanfaatkan fasilitas dan teknologi. Namun ternyata langkah itu belum cukup dan dipandang perlu untuk menerapkan langkah yang lebih keras dan tegas.
Di lain pihak sekarang sekolah sendiri telah menyediakan sarana komunikasi telepon (PSBB). Siswa dapat memanfaatkan telepon sekolah jika ingin bicara kepada ortu untuk minta jemput. Ortu pun bisa mengetahui jika siswa minta jemputan.
Keputusan ini di berikan untuk melatih tanggung jawab siswa agar tidak menyalahgunakan teknologi, sebaliknya memanfaatkan dan menggunakan dengan semestinya. Bagian Kesiswaan kini harus semakin kerap melakukan razia, sedangkan tim BK harus semakin intensif melakukan pembinaan. Pihak sekolah berkeyakinan bahwa langkah ini adalah benar dalam konteks pendidikan. Terutama untuk mencegah tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab dalam penggunaan ponsel. Adakah di antara Anda yang berani membantah betapa mengerikannya penyalahgunaan ponsel yang dilakukan oleh para remaja sekarang ini.

Jave_XI Ipa 4

Sisi Buruk Demokrasi

1. prinsip persamaan hak yang tak waras

Demokrasi berbasis terhadap anggapan bahwa manusia semua sama atau sederajat, karena mereka akrab dan memiliki hal serupa didalam mental, spiritual dan kwalitas moral. Akan tetapi para pengkritik demokrasi membantah bahwa anggapan tersebut mustahil. Manusia tampak sangat luas berbeda didalam figure jasmani, stamina moral, dan kapasitas untuk belajar dengan berlatih dan pengalaman. Demokrasi adalah sebuah ide yang tidak mungkin dan juga tidak logis, Untuk memberikan hak setiap individu dalam memilih merupakan hal yang merusak perhatian masyarakat.

2. pemujaan atas ketidak mampuan

Kritikan ini menggambarkan pemujaan atas ketidak mampuan. Pemerintahan oleh mayoritas merupakan peraturan yang dipegang oleh manusia biasa, dimana secara umum tidak intelligent, memiliki opini yang tak terkontrol dan bertindak secara emosi tampa alasan, pengetahuan yang terbatas, kurangnya waktu luang yang diperlukan untuk perolehan dalam memahami informasi, dan curiga atas kecakapan yang dimiliki oleh orang lain. Oleh karena itu, demokrasi adalah lemah didalam kwalitas. Tiada nilai politik yang tinggi tampa anggota yang unggul didalamnya.

3. mobokrasi

Didalam demokrasi yang memerintah adalah publik; sedangkan publik atau kelompok seringkali beraksi dengan cara menyolok yang sangat berbeda, dari cara normal individu yang menyusun kelompok. Setiap kelompok kehilangan perasaan untuk bertanggung jawab, personalitas individu dan kesadaran mereka merupakan pilihan. Aksinya bersifat menurutkan kata hati dan menghasilkan dengan mudah, pengaruh atas saran dan pengaruh buruk perasaan dari kelompok lainnya. Oleh karena itu, Jenis kelompok apapun beraksi dibawah stimuli sementara; mereka bergerak dengan menyetir masyarakat primitip. publik seringkali berkelakuan zalim, bahkan merupakan orang yang sangat lalim. Hal yang tidak indah dimana pemimpin politik memamfaatkan psikologis rakyat banyak dan membangunkan nafsu masyarakat dalam aba- aba untuk memenangkan dukungan mereka.

4. oligarchy yang terburuk

Beberapa kritikan menegaskan bahwa demokrasi adalah pelatihan memimpin untuk menuju oligarchy yang terburuk. Telleyrand mengambarkan demokrasi adalah sebuah aristokrasi orang yang jahat. Hal lazim pada setiap manusia adalah cemburu atas keunggulan orang lain. Oleh karena itu, mereka jarang memilih orang yang mampu untuk memimpin mereka. Mereka sering memilih orang yang rendah kwalitasnya, dimana sering tidak mengindahkan dan secara luar biasa cakap dalam mengatur diri mereka sendiri dengan sentiment yang tinggi. Orang yang jujur dan mampu jarang terpilih didalam demokrasi. Kekuatan demokrasi berada ditangan perusak dan koruptor. Carlyle mengapkirkan bahwa demokrasi pemerintahan tukang bual atau tukang obat.

5. pemerintahan para kapitalist

Marxist mengkritik demokrasi yang menggolongkan demokrasi kaum borjuis. Mereka memperdebatkan doktrin kedaulatan yang menjadi dasar didalam demokrasi adalah sebuah dongeng. Padahal demokrasi dalam hak suara orang dewasa melahirkan dendam, dan berada dibawah analisa pemerintahan kapitalist, yang mana bisa dikatakan dari kapitalist untuk kapitalist. Uang adalah pemimpin dan peraturan didalam pemerintahan demokrasi, seperti bentuk pemerintahan yang lain. Bisnis dan finansial adalah tokoh terkemuka yang mengeluarkan dana milyaran dalam pemilihan, dan ini semua untuk menarik pengikut agar bersatu dan memilihnya sebagai wakil mereka. Mereka membiayai partai- partai politik dan membeli para politikus. Maka dari inilah Negara diperintah oleh kelompok yang menarik perhatian.

6. pemerintahan oleh sekelompok kecil

Disini menegaskan demokrasi atas nama tidak tersokong. Setiap Negara yang memiliki populasi terbesar tidak pernah melatih vote mereka. Lagipula, dalam demokrasi dikebanyakan Negara yang melewati angka pemilihan keluar sebagai juara. Dibawah sistem ini sering terjadi atas minoritas partai mendapatkan vote meraih kembali kekuatan. Sedangkan partai yang tidak meraih suara yang memadai, maka akan menjadi sebagai partai oposisi atau sayap kiri. Jadi demokrasi adalah pemerintahan yang berhenti untuk menjadi pemerintahan mayoritas.

7. sistem partai yang korupt dan melemahkan bangsa.

Demokrasi berbasis atas sistem partai. Partai- partai dipandang sangat diperlukan untuk kesuksesan demokrasi. Akan tetapi sistem partai telah merusak demokrasi dimana- mana. Partai- partai meletakkan perhatian utama mereka sendiri daripada bangsa mereka. Semua perlengkapan institusional dan ideological orang – orang yang berhak memilih dalam pemilihan adalah korup. Mereka menganjurkan ketidak tulusan, mengacaukan persatuan bangsa, menyebarkan dusta, dan merendahkan standar moral rakyat. Mesin partai dengan baik bekerja atas setiap individu warganegara, siapa saja yang berkeinginan menggunakan sedikit pendapat atau tiada kebebasan. Faktanya sistem fasilitas daripada partai menghalangi operasi peraturan lalim. Sistem partai menciptakan kelompok politik professional, yang mana kebanyakan dari mereka tidak mampu bekerja secara serius dan membangun.

Mereka tumbuh berkembang diatas kesilapan masyarakat, yang berhasil mereka tipu dan dimamfaatkan. Mereka selalu menciptakan kepalsuan pokok persoalan, untuk menjaga bisnis yang berjalan. Para politikus tidak hanya memonopoli kekuatan, akan tetapi menguasai juga wibawa sosial. Hasilnya, rakyat sibuk dalam profesi yang beragam dan lapangan kerja yang timbul berjenis dalam kondisi yang rumit dan terlelap didalam pekerjaan mereka masing- masing.

8. menghalangi perkembangan sosial

menurut Faguet demokrasi adalah sebuah benda yang aneh sekali bentuknya dalam biologis; ia tidak sebaris dengan proses perkembangan. Hukum perkembangan adalah mendakinya kita dalam derajat perkembangan sentralisasi yang baik; perbedaan bagian tubuh memberikan kelainan pada fungsi. Otak mengontrol semua bagian organisme. Demokrasi adalah anti perkembangan. Ia tidak memiliki sistem sentral yang ditakuti. Tidak ada satu badan bagian politik, yang bisa berpikir dan merancang semua organismenya; ia mengira bahwa otak bisa dialokasikan dimana- mana dalam organisme.

9. menghalangi perkembangan intelektual

Kritikan terhadap demokrasi adalah menghalangi perkembangan ilmu pengetahuan, kesenian dan kesusastraan. Rakyat jelata menjadi bodoh dan kolot dalam segi pandang, dimana bermusuhan terhadap aktifitas serius intelektual. Seniman dan penulis memulai untuk memenuhi vulgar dan memilki selera rendah bahkan menjadi parhatian bagi rakyat jelata. Hasil dari seni dan sastra sama dengan merendahkan derajat. Didalam perkataan Burn; peradaban yang dihasilkan demokrasi bisa dikatakan biasa, cukupan dan tumpul.
1.
10. demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang mahal

Propaganda partai dan sering mengunjungi pemilihan membutuhkan pengeluaran yang besar. sebagai contoh di India, milyaran rupees tersalurkan untuk setiap lima tahun pemilihan. Jumlah uang yang sangat besar ini dikeluarkan sebagai gaji dan upah para legislator. Dana yang seharusnya dipakai untuk tujuan produktif, dihabiskan dengan sia- sia atas dasar berkampanye dan jumlah ilmu perawatan.
Lord Bryce adalah pakar yang mempelajari secara luas, dan membuat catatan demokrasi dari berbagai Negara, menyatakan beberapa keburukan didalam demokrasi modern sebagai berikut:

1. uang adalah kekuatan yang menyesatkan administrasi dan perundang- undangan.
2. kecenderungan untuk membuat demokrasi sebagai profesi yang menguntungkan.
3. keroyalan didalam administrasi.
4. penyalahgunaan doktrin persamaan hak dan gagal untuk menghargai nilai keahlian administrasi.
5. kekuatan organisasi partai yang tidak pantas.
6. kecenderungan para legislator dan pejabat untuk bermain atas vote, didalam melewati hukum dan tahan terhadap pelanggaran perintah.
By : Avi Rista Midaada (XI IPS 1)

Sosial Went To Malang

Sabtu, 16 Mei 2009.Dini hari di MAN 1 Bojonegoro suasana tak seperti biasanya, dengan keadaan yang masih gelap dan jam menunjukan pukul 02.00 WIB suasana sudah sangat ramai, bukan sekolah tentunya!!!. Ya pagi itu ada sebuah agenda dari anak-anak kelas XI IPS, pagi itu mereka mengadakan study tour menuju ke Kota Malang.Dengan dibimbing oleh guru-guru antara lain Bu Ike Yusrini dan Pak Daryanta selaku pembimbing mata pelajaran Sosiologi, Bu Silviana Rochmawati sebagai pembimbing mata pelajaran Sejarah, Bu Hanik Fauziah selaku pembimbing mata pelajaran Geografi, Bu Indah Wahyuningsih selaku pembimbing mata pelajaran Ekonomi, Pak H. Priyono dan Pak Kondang Kustarto selaku wali kelas dari kelas XI IPS 1 dan 4, dan tak ketinggalan sang juru kamera Mas Arif atau yang akrab disapa Mas Ayik.Rombongan berangkat dari kawasan Munginsidi 160 pada pukul 03.00 WIB, dengan menggunakan 2 bus yang telah disediakan dengan diikuti 125 siswa-siswi IPS.
Pukul 08.13 rombongan memasuki tujuan wisata pertama yaitu Air Terjun Cuban Rondo, disini rombongan Study Tour Mansa mengadakan penelitian tentang kejadian air terjun yang berhubungan dengan pelajaran Geografi dengan bimbingan Ibu Hanik Fauziah.Setelah dari Cuban Rondo berpisah di bus A yang berisi 50 penumpang menuju ke Koperasi Unit Desa SAE di Pujon, sementara di bus B menuju Pasar Dewi Sri.Di KUD SAE rombongan bus A meneliti tentang kegiataan perekonomian KUD yang merupakan salah satu koperasi terbaik di Asia Tenggara.Rombongan juga berdialog dengan Ketua KUD SAE Batu.Di KUD Batu inilah didistribusikan susu-susu segar ke pelanggan, KUD juga telah bekerja sama (MOU) dengan salah satu perusahaan susu.Penelitian disini terkait pelajaran Ekonomi, dengan bimbingan Bu Indah, Bu Hanik, Pak Priyono, Pak Daryanta dan Mas Ayik.Di Pasar Dewi Sri, rombongan bus B meneliti mengenai kehidupan para pedagang ini berhubungan dengan mata pelajaran Sosiologi, disini mereka dibimbing oleh Bu Ike, Bu Silvi, Pak Kondang.
Setelah itu rombongan bertemu kembali di Museum Brawijaya di jantung kota Malang.Disini giliran penelitian mengenai Sejarah dengan bimbingan dari Bu Silvi.Museum ini berisi koleksi benda-benda sejarah dari tahun sebelum Indonesia hingga sekarang, disini terdapat gerbong kereta api yang digunakan Belanda memindahkan tahanan dari Bondowoso menuju Surabaya, dimana satu gerbongnya diisi hingga 100 orang dari sekian orang itu hanya 12 orang yang bisa selamat hingga Surabaya ini dikarenakan 12 orang itu meminum air kencing temannya sendiri.
Setelah mengadakan penelitian dengan beragam tugasnya, rombongan me-refresh diri di Alun-Alun Kota Malang, disini rombongan melaksanakan sholat dhuhur dan ashar di Masjid Agung Malang, setelah itu mereka dibebaskan ke mana, ada yang ke Ramayana, ada yang jalan-jalan, dan ada juga yang cari makan.
Setelah dari Alun-Alun rombongan pulang, namun sebelum pulang rombongan masih ada satu tempat lagi wisata yang akan dikunjungi yaitu Pasar Lawang.Tepat pada pukul 17.30 rombongan merapat ke Pasar Lawang, di sana rombongan dapat berbelanja sayur-sayuran dan buah-buahan dengan harga miring.Perjalanan pun berlanjut, perut tampaknya mulai berteriak.Rombongan pun dinner di Warung Lesehan Ayam Bakar Pak Haji Sholeh di Kota Pandaan.Setelah dinner, rombongan study tour MAN 1 Bojonegoro melanjutkan perjalanan pulang, dalam perjalanan ada sedikit hambatan karena ada truk terguling di tengah jalan di Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan.Perjalanan pun agak terhambat, pukul 22.30 rombongan kembali di kawasan Monginsidi 160.

MANSA SIAP BUKA KELAS BILINGUAL

Sebagai ikhtiyar dalam meningkatkan mutu pendidikan di madrasah dan sekaligus sebagai upaya mempersiapkan diri menjadi Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI), Madrasah Aliyah Negeri I Model Bojonegoro akan membuka kelas bilingual. Pembukaan kelas billingual ini sebagai tuntutan perubahan dan amanat dari Departemen Agama Pusat, bahwa mulai tahun pelajaran 2009/2010, madrasah-madrasah yang dinilai memiliki kelebihan termasuk di dalamnya Madrasah Aliyah Model yang telah disiapkan selama lima tahun lewat proyek-proyek Asian Development Bank, diprioritaskan untuk dapat membuka kelas unggulan dengan sistem komunikasi bilingual.
Pembukaan kelas unggulan ini sebagai pilot projeck Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI). Menurut kepala Madrasah Aliyah Negeri Model Bojonegoro, Drs.H.M.Asyik Syamsul Huda, M.Pd.I, pembukaan kelas bilingual ini akan dimulai tahun pelajaran 2009/2010 dengan kuota satu rombongan kelas terdiri dari 24 siswa. Penerimaan kelas billingual melalui seleksi khusus yang didasarkan pada prestasi akademik yang dibuktikan dengan rapot kelas VII-IX (SMP/MTs) dengan nilai rata-rata minimal 7.5, di samping itu akan dilakukan tes kemampuan bahasa inggris, bahasa arab, tes kemampuan akademik dan tes psykologi.
Lebih lanjut Drs.H.M.Asyik Syamsul Huda, M.Pd.I, menyatakan;orientasi menjadikan Madrasah Aliyah Negeri Model Bojonegoro membuka kelas unggulan sebagai upaya mengemban amanat undang-undang dan kebijakan pemerintah, seperti dijelaskan dalam ”Pedoman Penjaminan Mutu Madrasah Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2007”, bahwa Madrasah Bertaraf Internasional merupakan ”Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (Australia, Austria, Belgium, Canada, Czech Republic, Denmark, Finland, France, Germany, Greece, Hungary, Iceland, Ireland, Italy, Japan, Korea, Luxembourg, Mexico, Netherlands, New Zealand, Norway, Poland, Portugal, Slovak Republic, Spain, Sweden, Switzerland, Turkey, United Kingdom, United States dan negara maju lainnya seperti Chile, Estonia, Israel, Russia, Slovenia, Singapore dan Hongkong) atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, sehingga memiliki daya saing di forum internasional”.
Dengan demikian, Madrasah Bertaraf Internasional adalah madrasah yang sudah memenuhi dan melaksanakan standar nasional pendidikan yang meliputi: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Selanjutnya aspek-aspek standar nasional pendidikan tersebut diperkaya, diperkuat, dikembangkan, diperdalam, diperluas melalui adaptasi atau adopsi standar pendidikan dari salah satu anggota OECD dan / atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan serta diyakini telah memiliki reputasi mutu yang diakui secara internasional, serta lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional. Untuk keperluan mencapai tingkat ini, maka mulai tahun pelajaran 2009/2010 Madrasah Aliyah Negeri I Model Bojonegoro melakukan langkah-langkah kongkrit dengan menyediakan diri membuka kelas unggulan sebagai rintisan.
Untuk dapat memenuhi karakteristik dari konsep Madrasah Bertaraf Internasional, setiap madrasah harus bekerja keras mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, terutama memperbaiki capaian mutu delapan indikator standar nasional pendidikan,disamping itu yang lebih penting adalah niat baik dan komitmen dari semua unsur terkait terutama guru, pimpinan dan komite madrasah untuk mengembangkan mutu madrasah. Oleh karena itu apabila madrasah telah melaksanakan dan memenuhi delapan unsur standar nasional pendidikan sebagai pencapaian indikator kinerja kunci minimal ditambah dengan (X) sebagai indikator kinerja kunci tambahan, maka madrasah dapat melakukan minimal dengan dua cara, yaitu: (1) Adaptasi, yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah ada dalam standar nasional pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah negara yang memiliki reputasi mutu dan lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional; dan (2) Adopsi, yaitu penambahan atau pengayaan/pemdalaman/ penguatan/ perluasan dari unsur-unsur tertentu dengan tetap mengacu pada standar pendidikan salah satu maju yang mempunyai keunggulan dan reputasi mutu internasional.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Madrasah Aliyah Negeri I Bojonegoro, Dra. Hj.Yayuk Sri Wahyuni mengatakan, dalam kelas bilingual tersebut terdapat tiga mata pelajaran yang wajib disampaikan dalam bahasa Inggris, yaitu Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan bahasa Inggris. "Selebihnya guru dapat menyampaikan pelajaran dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia," kata Dra. Hj.Yayuk Sri Wahyuni di sela-sela kesibukanya dalam mempersiapkan kegiatan penerimaan siswa baru bersamaan dengan persiapan rapat anggaran diMadrasah Aliyah Negeri I Model Bojonegoro.
Proses pembelajaran pada kelas bilingual mengharuskan murid agar dapat mempresentasikan tugas-tugasnya dalam bahasa Inggris ataupun bahasa Arab, sehingga dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri dan kreativitas mereka. Dra. Hj.Yayuk Sri Wahyuni menjelaskan, selain ditunjang dengan alat bantu seperti layar OHP, televisi, internet, dan laptop, kelas bilingual juga dilengkapi dengan fasilitas seperti AC dan kamera di mana para guru bisa memerhatikan kegiatan yang dilakukan murid selama di kelas dari ruang guru. "Kelas bilingual ini memang berbeda dengan kelas reguler. Namun, pelajaran yang diberikan pada mereka tetap sama dengan pelajaran yang diberikan pada kelas reguler. Guru-guru yang mengajar pun tetap sama, yang berbeda hanya bahasa penyampaiannya dan mutu layanan pembelajaran dengan model full day schooll," ujarnya.
Menurut Dra. Hj.Yayuk Sri Wahyuni, Madrasah Aliyah Negeri I Bojonegoro telah mempersiapkan kelas bilingual dengan terlebih dahulu melakukan studi banding ke SMA AL-Hikmah Surabaya dan MAN 3 Malang yang lebih dahulu telah merintis dan sukses dalam mendirikan kelas bilingualnya, sehingga pada tahun pelajaran 2009/2010 MAN 3 Malang telah dipercaya Depag Pusat untuk membuka 5 Kelas Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional.
Pada saat diwawancarai Drs.H.Imam Sudjarwo.M.Pd, selaku kepala MAN 3 Malang, mengatakan; orientasi pembukaan kelas RMBI sebagai tuntutan zaman dan peningkatan mutu yang harus direspon secara positif oleh setiap madrasah, apalagi madrasah model yang sudah menikmati pelayanan khusus dari pemerintah. Disamping itu pembukaan kelas RMBI diharapkan sebagai proses berbenah dan mempersiapkan diri agar lebih siap menghadapi kompetisi global. Pembukaan kelas ini lebih bersifat tehnis administratif, tetapi yang lebih penting adalah komitmen semua pihak agar terus berproses secara optimal sehingga dapat mencapai keunggulan mutu dan prestasi. Harapan beliau setelah program rintisan berjalan maksimal 1-3 tahun, MAN 3 Malang diharapkan telah menjadi Madrasah Bertaraf Internasional baik input, proses dan oucame-nya yang unggul,kompetitif dan tetap Islami.
Lebih lanjut Dra. Hj.Yayuk Sri Wahyuni menyatakan;sasaran yang ingin dicapai dengan membuka kelas bilingual adalah menyiapkan siswa agar setamat dari madrasah dapat memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi yang bermutu baik di dalam negeri ataupun luar negeri. Di samping itu, dengan bekal kemampuan yang diperolehnya, mereka juga diproyeksikan untuk siap memasuki jalur karir yang lain maupun bekerja mandiri apabila tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Pembukaan kelas bilingual juga dimaksudkan sebagai upaya dalam merintis madrasah unggul yang didasari visi bahwa upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang bermuara kepada tujuan pembangunan nasional memerlukan usaha-usaha yang sistematis, terarah, dan intensional dalam membangun bangsa yang maju, sejahtera, damai, berdasarkan pancasila serta dihormati dan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain dalam percaturan global. Berdasarkan visi tersebut, maka misi kelas unggulan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber daya manusia sebagai subyek dan wahana mencapai tujuan pembangunan nasional yang ditopang oleh sumber daya insani yang Unggul, Kompetitif dan Islami.
Proses pembelajaran pada kelas bilingual lebih menekankan pada konteks berpikir sistem. Pembelajaran dalam konteks berpikir sistem memungkinkan para pembelajar untuk belajar melakukan perubahan (double loop learning). Model ini memungkinkan para pembelajar dapat merefleksikan nilai-nilai dan asumsi-asumsi. Mereka juga dapat memahami mekanisme permasalahan yang generatif, penyebab yang mendasarinya dan konsekuensi-konsekuensinya.
Pola pembelajaran ini dapat digunakan sebagai solusi untuk jangka menengah atau panjang terhadap perubahan kontekstual. Dalam system thinking, salah satu hasil utama dari pembelajaran yang efektif seharusnya melahirkan lulusan yang memiliki kecakapan dalam melakukan evaluasi diri secara obyektif, yang pada akhirnya akan melahirkan output yang memiliki keunggulan dan siap berkompetisi. Hal ini merupakan prasyarat dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dalam pengembangan madrasah.(RaR 0509)

VISI MISI MANSA

VISI : UNGGUL, KOMPETITIF, DAN ISLAMI

Indikator Unggul :

1. Unggul prestasi Akademis.
2. Unggul prestasi Non Akademis
3. Unggul prestasi iman dan taqwa

Indikator Kompetitif :

1. Kompetitif dalam SPMB / PMDK.
2. Kompetitif dalam Olimpiade Sains dan Teknologi
3. Kompetitif dalam Karya Ilmiah Remaja (KIR)
4. Kompetitif dalam berpidato Bahasa Inggris maupun Bahasa Arab.
5. Kompetitif dalam dunia kerja
6. Kompetitif dalam bidang Seni dan Olahraga

Indikator Islami :

1. Tertib dalam menjalankan Ibadah
2. Berakhlaq mulia.

MISI MAN 1 BOJONEGORO

1. Memberdyakan segala potensi ( Fisik dan SDM ) secara kolaboratif dan sinergis guna menunjang pencapaian visi madrasah.
2. Menerapkan pembelajaran secara efektif dan efesien melalui strategi multi metode dan multi media.
3. Menumbuhkembangkan semangat pengalaman nilai – nilai ajaran Islam.
4. Mengembangkan pembelajaran – pembelajaran sain berbasis nilai Islam.
5. Meningkatkan kualitas akademik guru dan siswa dengan mengoptimalkan PSBB.
6. Mengembangkan penelitian bagi guru dan siswa ( KIR )
7. Mengembangkan kreativitas siswa melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler.
8. Menumbuhkan semnagat belajar dan prestasi untuk meningkatkan wawasan IPTEK dan IMTAQ.
9. Membekali penguasaan Vocational Skill Siswa.

PROFIL MANSA

Sejarah Berdirinya MAN 1 Bojonegoro

MAN 1 Bojonegoro sudah menjalani suatu proses panjang dalam kiprahnya menjalankan program pendidikan nasional demi untuk mendidik dan mencerdaskan generasi muda Islam. Di dalam sebuah ketetapan yang ditunjukkan pada SK Mentri Agama No. 17/1968, sebuah lembaga pendidikan Islam telah dibentuk dengan kondisi yang sangat sederhana, yaitu SP IAIN (Sekolah Persiapan Institut Agama Islam Negeri). Lembaga pendidikan ini untuk sementara waktu bertempat di Masjid Agung Darussalam Bojonegoro. Pada saat itu, lembaga pendidikan yang baru didirikan tersebut masih berstatus sekolah swasta.





Technorati Profile
Tujuan pertama didirikannya SP IAIN adalah untuk menyediakan suatu wadah pendidikan Islam yang berbeda dengan lembaga pendidikan Islam yang sudah ada sebelum, yaitu PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) Bojonegoro. Dengan karakteristik yang berbeda akhirnya kedua lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan Kantor Departemen Agama Kabupaten Bojonegoro tersebut sama-sama melengkapi kebutuhan pendidikan yang diperlukan masyarakat pada saat itu.
Pada tahap perkembangan selanjutnya, selama beberapa tahun SP IAIN pindah lokasi ke lingkungan Pondok Pesantren Al-Rosyid di Desa Ngumpak Dalem, Kecamatan Dander. Disusul kemudian penetapan status baru untuk lembaga ini menjadi MA Negeri Bojonegoro, yaitu tahun1979/1980. Dengan perubahan status ini pula akhirnya MA Negeri Bojonegoro bisa mulai menempati lokasi dan gedung barunya yang beralamatkan di Jl. Monginsidi 160, Bojonegoro.

Kemajuan dan prestasi terus ditorehkan dalam sejarah perkembangan MAN 1 Bojonegoro. Madrasah ini terus mendapatkan simpati masyarakat dan orang tua yang berduyun-duyun mendaftarkan putra-putrinya yang ingin mendapatkan program pendidikan umum plus keagamaan. Kelebihan madrasah aliyah dari sekolah umum biasa memang terletak pada jumlah pelajaran agamanya, termasuk Alqur'an, Hadits, Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab dan lainnya. Prestasi Seni dan Olah Raga dari para siswa juga bisa bersaing dengan para siswa dari sekolah umum yang sejajar.
Sejak tahun 1997/1998 dan seiring dengan arah kebijakan Departemen Agama untuk memberikan kesempatan emas bagi MAN 1 Bojonegoro, beberapa guru diberangkatkan untuk menempuh program pendidikan lebih tinggi dan meraih gelar magister pendidikan (S2). Sebagian juga diberikan beasiswa dengan menjalani jenjang pendidikan (S1), baik sebagai syarat mutlak mengajar di tingkat SLTA atau untuk menyesuaikan bidang studi pengajarannya. Selain dari itu beberapa guru lain, dengan inisiatif mandiri ikut menyusul rekan-rekannya guna menyelesaikan pendidikan pada program pasca sarjana.
Tepat pada saat guru-guru berangkat menempuh pendidikan program pasca sarjana, bantuan fasilitas lengkap sebagai satu paket PSBB atau Pusat Sumber Belajar Bersama sedang dibangun dengan dana bantuan ADB. Perkembangan terkini dalam perubahan status, MAN 1 Bojonegoro telah berubah menjadi sebuah madrasah model sejak diterbitkannya SK Mentri Agama RI No IV/ PP.06/KEP/174/1998, yaitu pada tanggal 20 Pebruari 1998. Sampai sekarang ini, prestasi kelembagaan MAN 1 Bojonegoro terus diupayakan dengan suatu titik pencanangan sertifikat Akriditasi A tingkat sekolah lanjutan atas.
Dalam catatan kepemimpinan madrasah, telah silih berganti jajaran kepala madrasah yang memimpin MAN 1 Bojonegoro. Berikut ini adalah daftar nama-nama kepala madrasah dan masa pengabdiannya:

1. H, Imam Sudja’I : Tahun 1975 – 1980

2. Drs. H. Tauhid Anwar : Tahun 1980 – 1989

3. Drs. H. Munandar : Tahun 1989 – 1999

4. Drs. H. Kasan, M.Pd : Tahun 1999 – 2008

5. Drs. H.M. Asyik Syamsul Huda, M.Pd.I : Tahun 2008 - Sekarang