Teknologi yang Membelenggu

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sebagai keniscayaan atas anugerah ALLAH Swt. kepada manusia, yaitu akal pikiran. Dengan semakin tingginya tuntunan kebutuhan manusia, semakin maju pula teknologi berkembang. Atau sebaliknya, teknologi berkembang mendahului kebutuhan manusia, sehingga dapat menuntun manusia ke dalam gaya hidup yang baru. Jelaslah bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi faktor yang berkonstribusi terhadap pembangunan peradaban dan kebudayaan. Pola berpikir dan pola hidup manusia masa kini telah dituntun oleh teknologi.
Telepon selular sebagai hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kini tidak lagi menjadi barang mewah. Hanya dengan uang dua ratus ribuan kita sudah bisa memperoleh satu unit ponsel dengan layar berwarna dan nada dering polifonik. Kartu perdana pun sangat mudah didapatkan. Hanya dengan kisaran lima belas ribuan kita sudah bisa mendapatkannya. Bahkan kini kartu perdana yang telah teregistrasi atas nama orang lain (seringkali palsu) dijual dengan hanya tiga ribu rupiah. Karenanya tidak heran jika anak SD bisa punya lebih dari satu ponsel, biasanya satu GSM dan satu lagi CDMA.
Dulu MAN 1 pernah memperbolehkan membawa ponsel. Pihak sekolah sama sekali tidak mengatur masalah ponsel ini. Siswa bebas membawa ponsel tipe apapun secara bebas. Sejatinya kita bisa maklum bahwa ponsel itu memang dibutuhkan untuk berkomunikasi, terutama antara siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hingga sore hari kepada ortunya untuk minta jemputan. Namun dalam perkembangannya, seiring dengan munculnya berbagai kasus-kasus pelanggaran siswa, pihak sekolah memandang ponsel menjadi faktor penting yang memudahkan oknum siswa melakukan pelanggaran.
Lain kasus, karena tidak ada pembatasan sedikit pun, siswa jadi jor-joran pamer ponsel. Apalagi pada masa itu beragam ponsel multimedia mulai membanjiri pasar dengan harga terjangkau. Anda tahu, begitu bel pulang sekolah berbunyi, keluar dari kelas siswa buru-buru mengaktifkan ponsel, jepret sana-sini, transfer lagu atau gambar, atau lainnya. Pokoknya, sepulang sekolah jadi seperti ajang tukar-menukar mp3 dan gambar. Ortu pun sudah mulai mengeluh anaknya menuntut dibelikan ponsel dengan fitur yang lengkap agar bisa menyamai teman-temannya. Belum lagi insiden-insiden penyalahgunaan kamera ponsel sudah mulai bermunculan.
Tetapi karena banyak sekali penyalahgunaan ponsel di sekolah, kali kedua hanya ponsel yang tidak dilengkapi fitur multimedia (kamera, radio, media player, internet, bluetooth, infrared) yang boleh dibawa. Sekolah menganggap fungsi utama ponsel adalah alat komunikasi, karena itu asal bisa digunakan bertelepon dan mengirim pesan singkat (SMS), ya sudah cukup.
Meskipun dilarang membawa ponsel tidak dilengkapi fitur multimedia, masih saja banyak siswa yang melanggar peraturan dengan membawa ponsel tersebut sehingga akhirnya pihak sekolah sampai sekarang memutuskan untuk melarang sama sekali siswa membawa ponsel jenis apapun ke sekolah. Sedianya upaya ini adalah langkah teguran dan edukasi kepada siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam memanfaatkan fasilitas dan teknologi. Namun ternyata langkah itu belum cukup dan dipandang perlu untuk menerapkan langkah yang lebih keras dan tegas.
Di lain pihak sekarang sekolah sendiri telah menyediakan sarana komunikasi telepon (PSBB). Siswa dapat memanfaatkan telepon sekolah jika ingin bicara kepada ortu untuk minta jemput. Ortu pun bisa mengetahui jika siswa minta jemputan.
Keputusan ini di berikan untuk melatih tanggung jawab siswa agar tidak menyalahgunakan teknologi, sebaliknya memanfaatkan dan menggunakan dengan semestinya. Bagian Kesiswaan kini harus semakin kerap melakukan razia, sedangkan tim BK harus semakin intensif melakukan pembinaan. Pihak sekolah berkeyakinan bahwa langkah ini adalah benar dalam konteks pendidikan. Terutama untuk mencegah tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab dalam penggunaan ponsel. Adakah di antara Anda yang berani membantah betapa mengerikannya penyalahgunaan ponsel yang dilakukan oleh para remaja sekarang ini.

Jave_XI Ipa 4

0 komentar: