PROFIL MANSA

Sejarah Berdirinya MAN 1 Bojonegoro

MAN 1 Bojonegoro sudah menjalani suatu proses panjang dalam kiprahnya menjalankan program pendidikan nasional demi untuk mendidik dan mencerdaskan generasi muda Islam. Di dalam sebuah ketetapan yang ditunjukkan pada SK Mentri Agama No. 17/1968, sebuah lembaga pendidikan Islam telah dibentuk dengan kondisi yang sangat sederhana, yaitu SP IAIN (Sekolah Persiapan Institut Agama Islam Negeri). Lembaga pendidikan ini untuk sementara waktu bertempat di Masjid Agung Darussalam Bojonegoro. Pada saat itu, lembaga pendidikan yang baru didirikan tersebut masih berstatus sekolah swasta.





Technorati Profile
Tujuan pertama didirikannya SP IAIN adalah untuk menyediakan suatu wadah pendidikan Islam yang berbeda dengan lembaga pendidikan Islam yang sudah ada sebelum, yaitu PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) Bojonegoro. Dengan karakteristik yang berbeda akhirnya kedua lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan Kantor Departemen Agama Kabupaten Bojonegoro tersebut sama-sama melengkapi kebutuhan pendidikan yang diperlukan masyarakat pada saat itu.
Pada tahap perkembangan selanjutnya, selama beberapa tahun SP IAIN pindah lokasi ke lingkungan Pondok Pesantren Al-Rosyid di Desa Ngumpak Dalem, Kecamatan Dander. Disusul kemudian penetapan status baru untuk lembaga ini menjadi MA Negeri Bojonegoro, yaitu tahun1979/1980. Dengan perubahan status ini pula akhirnya MA Negeri Bojonegoro bisa mulai menempati lokasi dan gedung barunya yang beralamatkan di Jl. Monginsidi 160, Bojonegoro.

Kemajuan dan prestasi terus ditorehkan dalam sejarah perkembangan MAN 1 Bojonegoro. Madrasah ini terus mendapatkan simpati masyarakat dan orang tua yang berduyun-duyun mendaftarkan putra-putrinya yang ingin mendapatkan program pendidikan umum plus keagamaan. Kelebihan madrasah aliyah dari sekolah umum biasa memang terletak pada jumlah pelajaran agamanya, termasuk Alqur'an, Hadits, Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab dan lainnya. Prestasi Seni dan Olah Raga dari para siswa juga bisa bersaing dengan para siswa dari sekolah umum yang sejajar.
Sejak tahun 1997/1998 dan seiring dengan arah kebijakan Departemen Agama untuk memberikan kesempatan emas bagi MAN 1 Bojonegoro, beberapa guru diberangkatkan untuk menempuh program pendidikan lebih tinggi dan meraih gelar magister pendidikan (S2). Sebagian juga diberikan beasiswa dengan menjalani jenjang pendidikan (S1), baik sebagai syarat mutlak mengajar di tingkat SLTA atau untuk menyesuaikan bidang studi pengajarannya. Selain dari itu beberapa guru lain, dengan inisiatif mandiri ikut menyusul rekan-rekannya guna menyelesaikan pendidikan pada program pasca sarjana.
Tepat pada saat guru-guru berangkat menempuh pendidikan program pasca sarjana, bantuan fasilitas lengkap sebagai satu paket PSBB atau Pusat Sumber Belajar Bersama sedang dibangun dengan dana bantuan ADB. Perkembangan terkini dalam perubahan status, MAN 1 Bojonegoro telah berubah menjadi sebuah madrasah model sejak diterbitkannya SK Mentri Agama RI No IV/ PP.06/KEP/174/1998, yaitu pada tanggal 20 Pebruari 1998. Sampai sekarang ini, prestasi kelembagaan MAN 1 Bojonegoro terus diupayakan dengan suatu titik pencanangan sertifikat Akriditasi A tingkat sekolah lanjutan atas.
Dalam catatan kepemimpinan madrasah, telah silih berganti jajaran kepala madrasah yang memimpin MAN 1 Bojonegoro. Berikut ini adalah daftar nama-nama kepala madrasah dan masa pengabdiannya:

1. H, Imam Sudja’I : Tahun 1975 – 1980

2. Drs. H. Tauhid Anwar : Tahun 1980 – 1989

3. Drs. H. Munandar : Tahun 1989 – 1999

4. Drs. H. Kasan, M.Pd : Tahun 1999 – 2008

5. Drs. H.M. Asyik Syamsul Huda, M.Pd.I : Tahun 2008 - Sekarang

0 komentar: